Sabtu, 06 September 2008

Business Idea

Banyak orang punya teori untuk jadi kaya seseorang tidak perlu sekolah. Faktanya, banyak para multi miliuner yang tidak lulus perguruan tinggi tapi berhasil melampaui kekayaan para lulusan Harvard Business School yang jadi professor, peneliti, konsultan atau para pejabat.Contohnya seperti Sudono Salim atau Liem Sioe Liong, Bob Hasan, Bob Sadino, bahkan Bill gates, Donald Trump dan yang teranyar sekarang adalah Mark “Facebook” Zuckerberg.
Mark yang berstatus mahasiswa jurusan computer Universitas Harvard angkatan 2006, tak pernah menyelesaikan studinya. “If Facebook ever falls through, I’ll consider going back to Harvard”,ujar Mark.
Namun apa benar seperti yang dibilang oleh Robert T.Kiyosaki bahwa orang tak perlu sekolah kalau berniat menjadi entrepreneur? Kalau memang benar begitu, rasanya waktu yang saya habiskan di bangku kuliah bisa dibilang percuma dan sia-sia. Nyatanya walaupun saya kuliah di Jurusan Ekonomi Manajemen konsentrasi Manajemen Usaha Kecil, saya masih ragu dalam menangkap peluang untuk menjadi entrepreneur. Mau buka usaha masih bingung, jenis usaha apa yang “cocok “ dengan saya, kalaupun sudah tahu jenis usaha yang akan saya buka, bagaimana dengan resiko tinggi yang akan saya hadapi nantinya jika usaha saya gagal? Apakah saya sanggup mengembalikan pinjaman padahal modal pribadi saya sudah habis untuk membangun usaha tersebut?
Seperti teori yang saya baca bahwa “keraguan” merupakan mesin pembunuh semangat berbisnis yang paling berbahaya. Jutaan orang batal menjadi pengusaha gara-gara sebab yang satu ini, termasuk saya. Hehehe….
“Do the business and work as a hobby!” mungkin slogan itu pas untuk membuka usaha. Gairah hidup akan mendorong kita untuk menambah energi atau semangat untuk berkorban sesuatu yang kita cintai. Atau carilah bisnis yang berkaitan dengan hobby anda. Seperti Mark “Facebook” Zuckerberg yang sangat jago dalam pemrograman computer yang sudah dilakoninya sejak masih duduk di kelas 6SD dan Helmi Yahya yang sangat sukses dengan rumah produksi “Triwarsana” karena kecintaannya di dunia hiburan meskipun dia juga adalah dosen tetap Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN).
Minat saya adalah membaca. Apakah mungkin suatu saat saya akan terjun ke bisnis yang akan berkaitan dengan minat saya itu?
Bisa jadi iya, karena saya ingin sekali membuka toko buku dengan suasana yang nyaman dan asri di sebuah bangunan rumah tempo doeloe yang luas dan membuat para pengunjung betah dengan suasana tersebut. Saya ingin mengadopsi bisnis “QB World Book”, toko buku yang merangkap cafĂ©. Di dalam toko buku, pengunjung juga dapat menikmati fasilitas koneksi wireless LAN yang membuat pengunjung selalu tetap “mobile”. Inginnya sih toko buku ini juga dilengkapi dengan gallery lukisan dan seni. Tapi pasti butuh modal yang besar!
Jika anda sebagai konsultan bisnis saya, saran apa yang dapat anda berikan dan batu sandungan apa yang perlu anda ingatkan pada saya jika saya tetap ingin membuka bisnis tersebut? Thx…..